Pesan
Ada orang, sebut saja Anggrek
(karena mawar terlalu mainstream). Suatu hari, dia membuka aplikasi whats*pp
dan terdapat satu pesan yang ia belum baca. Pengirimnya adalah ayah Anggrek.
Isi pesannya yaitu tolong buka pagar rumah, karena ayahnya sedang dalam
perjalanan pulang.
Anggrek pun menaruh hp dan
berjalan menuju pagar rumah, kemudian mendorongnya agar terbuka secara lebar,
karena ayahnya akan pulang dengan mobil.
Lalu, ia melihat beberapa pekerja bangunan yang sedang merenovasi rumah
sebelah. Mereka menatap Anggrek dengan tatapan aneh. Tapi, pikir Anggrek,
"biarin aja, toh paling ayah gue bentar lagi nyampe."
Kemudian, Anggrek kembali ke
dalam rumah dan menonton TV. Setelah satu jam, ia menyadari bahwa ayahnya belum
sampai ke rumah.
"Kok ayah lama ya...? Mana
pagernya dibuka lebar banget lagi."
Anggrek membuka whats*pp dan
mengetik pesan untuk ayahnya. Sebelum ia menekan tombol enter, ia melihat waktu
pesan yang dikirim ayahnya.
'Kemarin'
Anggrek mengusap-usap matanya
untuk memastikan. Ya, tidak salah lagi, pesan itu dikirimkan kemarin.
Ia membenturkan kepalanya
berulang kali ke dinding di dekatnya.
Akhirnya Anggrek menutup kembali
pagar rumah, dengan para tukang bangunan yang kembali menatap aneh dirinya.
Anggrek menahan malu. Ini menjadi pelajaran untuknya agar lebih cermat.
-end-
(Dari
kisah nyata, dengan sedikit perubahan)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar