Jumat, 01 Juni 2018

Short Story: Pesan


Pesan
 
                Ada orang, sebut saja Anggrek (karena mawar terlalu mainstream). Suatu hari, dia membuka aplikasi whats*pp dan terdapat satu pesan yang ia belum baca. Pengirimnya adalah ayah Anggrek. Isi pesannya yaitu tolong buka pagar rumah, karena ayahnya sedang dalam perjalanan pulang.

                Anggrek pun menaruh hp dan berjalan menuju pagar rumah, kemudian mendorongnya agar terbuka secara lebar, karena ayahnya akan pulang dengan mobil.  Lalu, ia melihat beberapa pekerja bangunan yang sedang merenovasi rumah sebelah. Mereka menatap Anggrek dengan tatapan aneh. Tapi, pikir Anggrek, "biarin aja, toh paling ayah gue bentar lagi nyampe."


                Kemudian, Anggrek kembali ke dalam rumah dan menonton TV. Setelah satu jam, ia menyadari bahwa ayahnya belum sampai ke rumah.

                "Kok ayah lama ya...? Mana pagernya dibuka lebar banget lagi."

                Anggrek membuka whats*pp dan mengetik pesan untuk ayahnya. Sebelum ia menekan tombol enter, ia melihat waktu pesan yang dikirim ayahnya.

                'Kemarin'

                Anggrek mengusap-usap matanya untuk memastikan. Ya, tidak salah lagi, pesan itu dikirimkan kemarin.

                Ia membenturkan kepalanya berulang kali ke dinding di dekatnya.

                Akhirnya Anggrek menutup kembali pagar rumah, dengan para tukang bangunan yang kembali menatap aneh dirinya. Anggrek menahan malu. Ini menjadi pelajaran untuknya agar lebih cermat.

                -end-

               

(Dari kisah nyata, dengan sedikit perubahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar